V-Class 1 Ilmu Budaya


BAB 1
ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI SALAH SATU MKDU

1.1  Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Sedangkan pengertian lainnya Suatu Pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya. Ilmu Budaya Dasar atau biasa disingkat sebagai IBD dibagi atas tiga kelompok: Seni (sastra, musik, seni rupa, seni tari, dan berpidato), Sejarah, Agama dan Filsafat.

1.2  Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah:
a.    Ilmu budaya dasar bertujuan untuk mengenal dirinya sendiri lebih dalam maupun orang lain yang ia kenal luarnya saja
b.    Mengenal perilaku diri sendiri maupun perilaku orang lain
c.    Untuk pergaulan hidup dimasyarakat luas
d.    Tidak terjerumus ke sifat-sifat kedaerahan dan sifat-sifat kekotaan
e.    Memiliku pemikiran dan penglihatan yang jelas serta yang mendasar serta menghargai budaya yang ada disekitarnya dan ikut melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita
f.     Peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta prilaku dan ketentuan manusia yang diciptakannya.

1.3  Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Berbagai aspek kehidupan mansusia merupakan seluruh ungakapan masalah kemanusiaan dan budaya dang didekati menggunakan pengetahuan budaya (the humanities). Hakekat manusia yang satu atau universal, tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.


BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

2.1  Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

2.2  Pengertian Hakikat Manusia
Berikut beberapa pengertian hakikat manusia:
a.    Hakikat manusia merupakan makhluk yang memiliki 3 unsur yaitu roh, nafsu dan rasio, dimana  roh merupakan simbol kebaikan, nafsu sebagai simbol keburukan dan penggunaan kedua unsur tersebut kemudian dikontrol dan dikendalikan oleh rasio/akal (plato).   
b.    Hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki sifat sosial, individualitas, dan moralitas, yang mana sifat tersebut menjadi dasar dan tujuan dari kehidupan manusia yang sewajarnya atau menjadi dasar dan tujuan setiap orang dan kelompoknya. Dengan keberadaan sifat itu pula maka setiap manusia akan saling membutuhkan, saling membantu, dan saling melengkapi dan juga selalu berinteraksi dengan manusia lain untuk mencapai tujuan hidupnya, dan interaksi tersebut merupakan wadah untuk pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya (M.J. Langeveld :1955).
c.    Hakikat manusia adalah keberadaan kontrak sosial dari manusia itu sendiri, yaitu setiap orang harus menghargai dan menjaga hak orang lain (Thomas Hobbes).
d.    Hakikat manusia merupakan sosok makhluk sosial yang ditandai dengan keberadaan kontrak sosial di dalamnya. Dimana manusia itu sendiri tidak dapat menjalani kehidupannya secara sendiri-sendiri,sehingga harus saling menghargai antar sesama dan saling menjaga hak-hak satu sama lain (Tafsir : 2010).

2.3  Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan = Cultuur (Bahasa Belanda), Culture  (Bahasa Inggris)
Latin: Colere= mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani.
Sehingga berkembanglah arti culture sebagai “segala  daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Buddhayah (Bahasa Sansekerta)= bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi dan akal.
Sedangkan definisi kebudayaan sendiri menurut para ahli adalah:
a.    E. B. Taylor à kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b.    R. Linton à kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku yang di pelajari dan hasil tingkah laku, yang unsur-unsur pembentukannya didukung dan diteruskannya oleh anggota masyarakat tertentu.
c.    Dr. Moh. Hatta à kebudayaan adlh ciptaan hidup dari suatu bangsa.
Sedangkan bagi ilmu sosial, kebudayaan adalah amat luas, yaitu meliputi kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tata kelakuan yang harus di dapatkan dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Jadi, kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.

2.4  Unsur-unsur Kebudayaan
Unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal:
a.    Peralatan dan perlengkapan hidup manusia sehari-hari. Misalnya: pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata, dan sebagainya
b.    Sistem mata pencaharian dan sistem ekonomi. Misalnya: pertanian, peternakan, sistem produksi.
c.    Sistem Kemasyarakatan, misalnya: kekerabatan, sistem perkawinan, sistem warisan.
d.    Bahasa sebagai media komunikasi, baik lisan maupun tertulis.
e.    Ilmu pengetahuan.
f.     Kesenian, misalnya: seni suara, seni rupa, seni gerak
g.    Sistem Religi

2.5  Wujud Kebudayaan
Prof. Dr. Koentjoroningrat menguraikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam, yaitu:
a.    Wujud kebudayaan sebgai kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.
b.    Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
c.    Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

2.6  Orientasi Nilai Budaya
Sistem nilai budaya merupakan tingkat yang paling adat. Suatu sistem nilai budaya tediri dari konsepsi-konsepsi, yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia sistem-sistem tata kelakuan manusia lain yang tingkatnya lebih kongkrit, seperti aturan-aturan khusus, hukum dan norma-norma, semuanya juga berpedoman kepada sistem nilai
budaya itu. Sistem nilai budaya dalam masyarakat dimana pun di dunia, secara universal
menyangkut lima masasalah pokok kehidupan manusia, yaitu.
1) Hakikat Hidup Manusia (MH)
Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara eksterm, ada
yang berusaha untuk memadamkan hidup (nirvana=meniup habis), ada
pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup
sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”.
2) Hakikat Karya Manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakikatnya berbeda-beda, di antaranya ada yang
beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan
kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk
menambah karya lagi.
3) Hakikat Waktu Manusia (MW)
Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda-beda, ada yang
berpandang mementingkan orientasi lampau, ada pula yang
berpandangan untuk masa kini atau yang akan datang.
4) Hakikat Alam Manusia (MA)
Ada kebudayaan yang mengaggap manusia harus mengeksploitasi alam
untuk memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan
yang beranggapan bahwa manusia harus harmonis dengan alam dan
manusia harus menyerah kepada alam.
5) Hakikat Hubungan Manusia (MM)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan
manusia, baik secra horizontal (sesamanya) maupun secara vertical
(orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan
individualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri).

2.7  Perubahan Kebudayaan
Pengaruh budaya Barat menyebabkan perubahan kebudayaan pada budaya nasional:
      Kebudayaan Barat yang disebut kebudayaan modern itu bermula pada jaman Renaisance.
      Ketika Vasco da Gama sebagai wakil kebudayaan Barat berhasil mengelilingi Afrika dan mendarat di Kalikut.
      Sejak itulah bangsa Eropa berbondong-bondong datang ke Asia dan secara perlahan-lahan menjajah, termasuk Indonesia.
      Kedatanga mereka yang semula berlatar belakang perdagangan itu kemudian berubah menjadi penjajahan.
Pengertian perubahan kebudayaan sendiri merupakan pengaruh kebudayaan asing melalui kontak budaya secara langsung terjadi pengaruh timbal balik atau saling memengaruhi sehingga menimbulkan perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Perubahan kebudayaan akan berjalan secara terus-menerus bergantung pada dinamika masyarakat.

2.8  Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
Di pandang dari sudut antropologi, manusia dpt ditinjau dari 2 segi, yaitu:
1)    Manusia sebagai makhluk biologi à manusia dipelajari dalam ilmu biologi atau anatomi.
2)    Manusia sebagai makhluk sosio-budaya à manusia dipelajari dalam antropologi budaya.
3)    Antropologi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia, bagaimana manusia dengan akal budinya dan struktur fisiknya dapat mengubah lingkungan berdasarkan pengalamannya.
4)    Kesimpulannya: bahwa hanya manusialah yang dapat menghasilkan kebudayaan, dan sebeliknya tidak ada kebudayaan tanpa manusia.
Sedangkan hubungan masyarakat dengan kebudayaan adalah:
Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu, yang telah cukup lama, dan mempunyai aturan-aturan yang  mengatur mereka, untuk menuju kepada tujuan yang sama. Kebudayaan tidak mungkin timbul tanpa adanya masyarakat, dan eksistensi masyarakat itu hanya dapat dimungkinkan oleh adanya kebudayaan



Sumber Referensi:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

V-Class 3 Ilmu Budaya

V-Class 4 Ilmu Budaya